Sebagian besar wilayah di negara ini sedang gencar melakukan promosi mesin pengering beras. Subsidi mesin pertanian merupakan langkah yang efektif dan penting, namun batasan subsidi sulit untuk ditentukan. Harga rata-rata alat pengering gabah sangat tinggi, sehingga sulit bagi petani biasa untuk membelinya. Setelah dibeli melalui dealer besar dan koperasi, tingkat pemanfaatannya tidak tinggi. Ini tidak digunakan beberapa kali dalam setahun, namun memakan dana dan ruang. Namun, perusahaan dan institusi pengolahan mempunyai permintaan untuk penggunaan mesin pengering beras.
Bagaimana tren subsidinya?
Dalam beberapa tahun terakhir, tren subsidi mesin pertanian telah berubah dari subsidi pembelian menjadi subsidi waktu kerja. Misalnya saja subsidi pengembalian jerami ke ladang. Meskipun tingkat penetrasi mesin pengering padi tidak tinggi, namun sangat dibutuhkan pada musim panen. Namun, biaya peralatan pengering padi relatif tinggi dan banyak petani yang tidak mampu membelinya. Jika keuangan negara atau daerah dapat mensubsidi sejumlah persentase biaya ketika petani mengeringkan gabah, maka tingkat kehilangan gabah akan berkurang sampai batas tertentu.
Apa arah perbaikannya?
Pemantauan cerdas. Bahkan jika subsidi untuk operasi pengeringan biji-bijian diterapkan di masa depan, pengawasan operasi akan menjadi suatu kesulitan. Jika mereka tidak melakukan tindakan penanggulangan sejak dini, perilaku curang akan merajalela.
Secara pribadi, dengan bantuan pemantauan cerdas Internet of Things, pemalsuan yang terjadi dalam operasi pengeringan dapat dikurangi atau dihindari.
Setiap mesin pengering beras dapat dilengkapi dengan peralatan pemantauan jarak jauh. Badan pengelola, produsen, dan pengguna dapat melihat data rinci tentang operasi pengeringan di komputer dan ponsel pintar, seperti jenis tanaman, berat, dan tingkat dehidrasi. Banyak perusahaan mengembangkan perangkat pemantauan yang dapat mengirimkan dan menampilkan data terkait tepat waktu.