Cara Menanam Padi
Penyemaian padi langsung
Bibit langsung merupakan cara budidaya yang benihnya langsung ditanam di lahan sawah. Penyemaian padi langsung dalam skala besar dapat menghemat banyak tenaga kerja dan mengurangi kontradiksi ketegangan tenaga kerja musiman. Hal ini sangat penting bagi terwujudnya produksi beras yang ringan, profesional, dan berskala besar, serta memiliki prospek promosi yang luas. Namun, dibandingkan dengan padi pindah tanam, padi yang disemai secara langsung memiliki tiga permasalahan utama: sulitnya munculnya bibit 100%, kerusakan akibat gulma yang parah, dan mudahnya rebah. Oleh karena itu, dalam produksi, perhatian khusus harus diberikan pada langkah-langkah teknis seperti munculnya bibit utuh secara prematur, penyiangan, dan pencegahan kerusakan, peningkatan pupuk untuk mencegah penuaan dini, dan budidaya yang kuat untuk mencegah rebahnya bibit.
Keunggulan Penyemaian Padi Langsung
bibit tidak mudah rusak sehingga menghemat waktu dan tenaga.
Kekurangan Penyemaian Langsung
Bibit memiliki ketahanan angin yang buruk. Pada musim hujan, tanaman padi cenderung rontok setelah disuntik. Selain itu, terdapat lebih banyak gulma di lahan selama periode pertumbuhan siaran langsung, dan pertumbuhan yang tidak merata harus mengisi kesenjangan tersebut, yang tidak nyaman untuk pengelolaan selanjutnya. Laju pertumbuhannya sangat rendah, dan membutuhkan lebih banyak pupuk dibandingkan transplantasi, sehingga meningkatkan biaya. Kepadatan tanaman mudah menjadi terlalu besar, yang akan menyebabkan penurunan hasil.
Pembibitan dan Transplantasi dengan Metode Mesin
Metode tersebut merupakan metode pembibitan padi yang berevolusi dari budidaya bibit di rumah kaca, yang dapat meningkatkan proporsi bibit di lapangan, mengurangi biaya pemeliharaan bibit. Mudah dalam pengelolaan, tidak mudah terserang penyakit pada tahap pembibitan, dan kualitas bibit baik. Bibit yang dibudidayakan dapat dipindahkan dengan tangan, yang lebih kondusif untuk dipindahkan dengan mesin. Floppy disk plastik kalsium yang biasa digunakan untuk budidaya bibit dalam wadah colokan: panjang dan lebar 28cm, dan kedalaman 2,6cm hingga 2,8cm. Sangat nyaman menggunakan mesin pembibitan padi, yang secara otomatis dapat menutupi tanah bernutrisi, menyiram, menabur, dan menutupi tanah. Budidaya bibit padi merupakan teknologi baru dalam budidaya bibit padi yang dapat mengurangi biaya, memfasilitasi intensifikasi, dan menghemat tenaga kerja. Cara tersebut dapat menghemat benih padi, dapat menanam bibit lebih awal, dan mengatur waktu tanam dan pindah tanam secara terhuyung-huyung.
Bibit yang dibudidayakan jenis baru mesin pembibitan padi cocok untuk transplantasi mesin dan transplantasi buatan. Keuntungannya adalah akar bibit tidak akan terlalu rusak pada saat pemindahan, baik pencangkokan mesin maupun pencangkokan buatan. Tingkat kekurangan bibit akan sangat berkurang jika mesin digunakan untuk memindahkan bibit, sehingga kondusif bagi pertumbuhan tahap pembibitan dan meningkatkan hasil padi per satuan luas.
Keuntungan keseluruhan menggunakan mesin pembibitan padi adalah biaya pembibitan yang rendah dan berkurangnya lahan pembibitan. Dapat terhindar dari hama dan penyakit serta kualitas beras yang baik, dan kualitas beras yang baik. Mesin semai dapat dioperasikan sesuai keinginan masyarakat dan standar hasil yang tinggi. Ini memiliki keunggulan pengendalian manusia dan mudah untuk mencapai persyaratan mengurangi cedera tanaman, kedalaman yang sesuai, lubang lurus, tidak berat dan tidak bocor, dan manajemen lapangan yang nyaman.