Gerakan memutar mekanisme pemutihan penggilingan padi adalah gerakan menggulung butiran beras. Memiringkan merupakan gerak putaran sumbu panjang bulir padi, sedangkan menggelinding merupakan gerak putaran sumbu pendek bulir padi. Dalam proses pemutihan di penggilingan padi, butiran beras harus memiliki gerakan menggulung agar seluruh bagian butiran beras dapat menerima efek pemutihan dari penggilingan padi. penggilingan padi merata, untuk menghindari fenomena pemutihan yang tidak mencukupi atau penggilingan berlebih sebagian. Ada tiga cara untuk memproduksinya.
1. Penggulungan yang disebabkan oleh tendon rol putih (alur) dari penggilingan padi. Arah kecepatan butiran beras saat lepas dari rusuk (alur) membentuk sudut dengan garis singgung, sehingga butiran beras lebih banyak menimbulkan tumbukan dan lebih banyak menggelinding dalam suatu keliling.
2. Penggulungan yang disebabkan oleh pemotong penggilingan padi, lubang saringan dan titik cembung. Butir beras bergerak dengan cepat. Ketika sampai pada pisau nasi, ujung pisau nasi akan memantul kembali. Sudut yang berbeda-beda membuat butiran nasi menggelinding. Jika terdapat banyak pemotong frais, lubang kasa, dan titik cembung di ruang pemutihan, maka akan terjadi banyak waktu jatuh, dan sebaliknya. Namun, jumlahnya tidak dapat bertambah tanpa batas, hal ini dibatasi oleh struktur ruang pemutih dan faktor-faktor yang mempengaruhi efek proses.
3. Jatuh akibat ledakan jet penggilingan padi. Penggilingan padi semprot telah menjadi semakin umum, angin di bawah tekanan tertentu dari bagian dalam rol putih ke permukaan lubang atau slot, kecepatan angin muncrat umumnya lebih besar daripada kecepatan suspensi butiran beras. Saat udara memasuki ruang pemutih penggilingan padi, volumenya mengembang, tekanannya berkurang, dan aliran pencampuran udara terbentuk.