Mesin pemotong jerami di Bangladesh sangat dibutuhkan, karena jerami yang digerus dapat dimanfaatkan untuk berbagai ladang. Namun, ada banyak masalah dalam menangani jerami di Bangladesh.
Sistem pasokan jerami tidak lengkap
Pengumpulan jerami di Bangladesh tidak memiliki mesin dan mekanisme pelayanan yang profesional, dan pemerintah belum menetapkan sistem harga yang stabil. Dalam keadaan seperti ini, inisiatif petani tidak tinggi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengumpulan dan penyimpanan jerami. Misalnya saja dampak faktor yang tidak menentu seperti cuaca, dan meningkatnya biaya pembangunan ruang penyimpanan. Semua hal tersebut menyulitkan pengumpulan dan pengalokasian sumber daya jerami secara merata.
Teknologi pengumpulan jerami yang belum matang
Mesin pemotong jerami di Bangladesh dipasang di belakang dengan ukuran kecil dan efisiensi rendah, serta hanya cocok untuk lahan kering. Jadi, mesin pemotong jerami sulit bekerja di sawah. Saat bekerja, terdapat malfungsi seperti terbelit, tersumbatnya bagian kerja, sehingga tidak mungkin mengumpulkan jerami yang relatif tinggi dan tebal seperti jerami jagung dan jerami sorgum.
Yang digerakkan oleh traktor mesin pemotong jerami di Bangladesh tidak mudah dibalik, dan cocok untuk lahan dengan ruangan yang luas. Selain itu, mesin pemotong jerami dan mesin pengikat jerami bekerja secara terpisah sehingga meningkatkan intensitas tenaga kerja.
Mekanisme penyimpanan basah tidak jelas
Saat menyimpan jerami tanaman, kestabilan penyimpanan perlu diperhatikan untuk meminimalkan kerugian. Jika kadar air sedotan melebihi 50%, biasanya digunakan penyimpanan basah dan penyimpanan di lingkungan tertutup (seperti ruang bawah tanah).
Namun, penyimpanan basah meningkatkan biaya transportasi dan pemrosesan. Selain itu, kondisi dan faktor yang mempengaruhi penyimpanan basah masih belum pasti dan memerlukan penelitian mendalam di Bangladesh.
Saat ini, fermentasi cepat untuk menghasilkan bakteri asam laktat dapat digunakan untuk menurunkan nilai pH dan mengonsumsi oksigen untuk membentuk lingkungan anaerobik. Dengan begitu, kadar air, nilai pH dan konsentrasi oksigen jerami selama penyimpanan tetap terjaga pada kondisi optimal.
Kesimpulan dan rekomendasi saya
1. Disarankan untuk mencapai kesepakatan dengan petani setempat untuk menyimpan jerami secara bersama-sama.
2. Dengan memeriksa sebaran lahan pertanian, memilih lokasi yang tepat untuk menetapkan titik perolehan jerami yang besar.
3. Mengembangkan gabungan mesin pemotong jerami di Bangladesh untuk lahan pertanian kecil dengan tanah lunak dan banyak lumpur.
4.Carilah cara penyimpanan yang efektif dan ekonomis agar sedotan mudah terbakar dan berjamur selama penyimpanan.